News Update :

Prinsip Kerja Mesin Fotocopy

Sabtu, 21 Maret 2015




Prinsip Cara Kerja Mesin Fotokopi

Cara kerja mesin foto copy yang mengagumkan ini didasari oleh kedua fenomena alam yakni:
"Daya tarik antara dua bahan yang memiliki muatan listrik yang berlawanan. Beberapa bahan akan menjadi pengahantar listrik (konduktor) yang lebih baik ketika terkena cahaya."
Prinsip-prinsip Dasar Proses Foto Copy
Sang penemu mesin fotokopi (fotocopy) Chester F. Carison, dalam percobaannya mengikuti beberapa proses sederhana ini:

  1. Permukaan foto konduksi diberikan penimbunan listrik positif.
  2. Permukaan foto konduksi tersebut kemudian dibiarkan menyentuh gambar dari dolumen.
  3. Penimbunan listrik dihamburkan pada bagian yang bersentuhan tersebut.
  4. Serbuk yang bermuatan negatif yang dihamburkan akan menempel pada bagian yang bermuatan positif dikarenakan daya tarik menarik elektrostatis.
  5. Selembar kertas diletakkan pada gambar yang terbentuk oleh serbuk dan diberikan muatan positif.
  6. Serbuk yang bermuatan negatif akan tertarik oleh lembaran kertas bermuatan positif dan terlepas dari foto konduktor.
  7. Pemanas meleburkan gambar yang terbentuk oleh serbuk itu dan menyatu dengan lembaran kertas, yang kemudian menghasilkan duplikasi (copy) dari gambar aslinya.

Mayoritas mesin foto copy saat ini menerapkan proses kerja seperti tersebut diatas. Sehingga pada semua mesin memiliki bagian-bagian yang disebut:
  • Charging; Sebuah tabung silinder (drum) yang diberi muatan listrik kawat yang bermuatan listrik tinggi yang disebut corona wire atau charge roller. Tabung silinder dilapisi dengan bahan yang bersifat foto konduksi. Sebuah foto konduktor merupakan semi konduktor akan menjadi konduktif ketika terkena cahaya.
  • Exposure; Sebuah tabung lampu yang menyala terang menyinari dokumen asli dan bagian / area yang berwarna putih akan memantulkan cahaya ke permukaan tabung silinder (drum). Bagian yang terkena pantulan cahaya akan menjadi konduktif bermuatan positif dan sebaliknya yang tidak terkena pantulan akan tetap bermuatan negatif. Hasilnya dari pencahayaan ini akan terbentuk pada permukaan drum.
  • Developing; Bagian yang berisikan toner (serbuk) yang bermuatan positif. Ketika bersentuhan dengan drum dan menghasilkan gambar, toner (serbuk) akan tertarik dan menempel pada bagian drum yang bermuatan negatif (area berwarna hitam = tulisan/ gambar pada dokumen asli).
  • Transfer; Hasil dari gambar yang terbentuk dari toner (serbuk) pada permukaan drum, dipindahkan ke permukaan lembaran kertas dengan bantuan muatan listrik negatif yang lebih tinggi dari muatan listrik negatif pada drum.
  • Fusing; Proses peleburan toner (serbuk) dan menyatu pada lembaran kertas dengan bantuan gulungan (roller) yang memberikan tekanan.

Keterangan bagian-bagian diatas adalah prinsip kerja yang diterapkan pada mesin foto copy Digital. Sedangkan pada kebanyakan mesin foto copy Analog menerapkan muatan listrik positif pada drum dan muatan listrik negatif pada toner (serbuk).
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar